RSUD Pondokgede Miliki Poli Perawatan Dukungan dan Pengobatan HIV
Pondokgede (Bintang Save) - UPTD RSUD Kelas D Pondokgede terus melangkah maju, dengan kini telah memiliki Poli Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) khusus HIV.
Peresmian ruang pelayanan yang diberinama Poli Anyelir itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Direktur RSUD Kelas D Pondokgede dr. Johny Timbul Pardomuan, MM., bersama Camat Pondokgede Zainal Abidin Syah, ST.MM., Rabu (1/11) siang.
Nampak menghadiri sekaligus menyaksikan prosesi pengguntingan pita, yakni Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati, S.KM., M.Kes.
Dalam sambutannya, Tanti memberikan apresiasi terhadap respon cepat RSUD Pondokgede terkait kasus HIV di Kota Bekasi yang saat ini berada di peringkat ke 2 se-Jawa Barat.
"Mari sama-sama kita bekerja keras untuk mencegah adanya kasus HIV baru. Jadi mohon bantuannya," katanya.
Di Kota Bekasi, lanjutnya, saat ini sudah ada 6 rumah sakit dan 6 puskesmas yang memberikan pelayanan PDP HIV. "Dan angka itu akan terus bertambah, titik mana lagi yang akan diperluas. Sehingga, masyarakat tidak akan sulit menjangku layanan PDP ini," ungkapnya.
Selain itu, kata Tanti, tidak hanya untuk warga ber-KTP Kota Bekasi, tetapi seluruh masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan PDP.
Sementara itu, dikatakan Direktur RSUD Kelas D Pondokgede dr. Johny Timbul Pardomuan, MM., hadirnya Poli Anyelir ini merupakan upaya RSUD Pondokgede untuk menjalankan sistem pemeriksaan dan memberikan pengobatan kepada masyarakat secara cepat.
"Tentu kita membutuhkan dukungan dari lintas sektor, terutama LSM yang terkait dengan populasi kunci, populasi khusus, populasi rentan dan individu," jelasnya.
Dengan peresmian ini pula, dipastikan dr. Johny, pihaknya telah siap membuka pelayanan PDP HIV per tanggal 1 November 2023 ini. "Karena dari sisi SDM, pun kami sudah lengkapi dengan terlebih dahulu mengikuti pelatihan-pelatihan," ucapnya.
Penanggungjawab Poli Anyelir, dr. Widiyanti, MARS. mengungkapkan, bahwa di dalam poli ini ada dua kegiatan yang dilakukan. "Pertama, adalah counseling and testing. Kedua, yakni pelayanan PDP," ungkapnya.
Sedangkan tahapan prosesnya, di dalam counseling and testing ini, pihak rumah sakit akan terlebih dahulu melakukan skrining pasien yang datang, misalnya dari IGD --dengan gejala-gejala mengarah ke HIV.
"Bila hasilnya kemudian positif, maka (penanganan-red) si pasien akan dilanjutkan ke Poli PDP dengan statusnya sebagai HIV positif," papar dr. Widi.
Diresmikannya ruang Poli Anyelir ini disambut baik oleh para penyintas ataupun relawan pegiat kesehatan, salah satu di antaranya adalah yang tergabung di dalam LSM Fimale Plus.
Putri Tanjung, Koordinator Pendukung Sebaya dari Fimale Plus mengatakan, dengan adanya Poli Anyelir di RSUD Pondokgede ini sangat membantu para penderita HIV.
"Karena sebelumnya, pelayanan untuk mengambil obat bagi mereka yang hidup dengan HIV ini sangat jauh jaraknya, yakni di RSUD CAM," imbuh Putri.
Sehingga, tambah Putri, inovasi yang dilakukan oleh RSUD Pondokgede ini patut diapresiasi, karena membuat masyarakat lebih dekat dalam mendapatkan akses pemeriksaan dan pengobatan untuk HIV.
Wulan, yang juga merupakan Pendukung Sebaya dari Fimale Plus, mencatat bukan kali ini saja RSUD Pondokgede mengupayakan pelayanan yang optimal bagi pasien dengan HIV.
"Sebelumnya, komunikasi kami dengan rumah sakit ini, khususnya dr. Widi, memang sudah sangat baik."
"Sebab selama ini respon dan dukungan yang diberikan juga sangat cepat, sehingga pasien juga langsung tertangani," pungkasnya. (TS)
0 Komen