UPTD Puskesmas Pekayon Jaya Berikan Pembekalan Kader TB Posyandu
Bekasi Selatan (Bintang Save) - UPTD Puskesmas Pekayon Jaya menggelar kegiatan sosialisasi tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) kepada para kader Posyandu se-Bekasi Selatan, Senin (20/11) pagi.
Kepala UPTD Puskesmas Pekayon Jaya, dr. Nita A. Purnomo mengatakan, dalam kegiatan kali ini para kader TB akan diberikan tambahan pengetahuan. Tujuannya, adalah supaya mereka lebih mengetahui tentang berbagai aspek yang harus dikerjakan di lapanhan.
"Tentunya juga, pertemuan ini sebagai ajang silaturahmi antara kader dengan Puskesmas Pekayon Jaya sebagai pemegang program," ungkapnya.
Ditambahkan dr. Nita, bahwa nemang pihaknya mempunyai tujuan untuk dapat menemukan kasus TB dengan serangkaian pemeriksaan.
"Supaya apabila sudah diketahui (positif TB) maka akan diobati, dan agar rantai penularannya terputus. Hal ini sejalan dengan target pemerintah bebas TB pada 2050," terangnya.
Dengan adanya sosialisasi ini juga, menurutnya, dijadikan sebagai pengukuhan bagi para kader supaya dapat mempertahankan capaian sebelumnya. Pasalnya, perlu diketahui, bahwa Bekasi Selatan ini merupakan kecamatan dengan predikat bebas TB.
Dewi Larasati, kader Posyandu Teratai II dari RW 10 mengungkapkan, bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan kesempatan yang langka untuk diikuti.
"Karena banyak masyarakat yang belum tahu apa itu TBC atau TB Paru. Maka, di sini kita diajarkan bagaimana mengedukasi masyarakat, memberikan pengertian bahwa TB Paru bisa disembuhkan dengan memberikan obat dan pemeriksaan secara benar yang akan dibantu oleh pihak puskesmas," ujar dia.
Sementara itu, tambahnya, para kader nantinya akan membantu masyarakat untuk bagaimana mereka bisa mendapat pengobatan, baik bagi yang sakit maupun orang di sekelilingnya.
Nita Mutazilah, Koordinator Pelayanan Tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Pekayon Jaya menegaskan, peran dari para kader adalah untuk membantu masyarakat penderita TB di wilayahnya sampai sembuh.
"Selain itu, kader bersama Puskesmas berkewajiban mengedukasi, melakukan pemantauan/pengawasan minum obat, sampai memotivasi pasien agar memiliki semangat untuk sembuh kembali," pungkasnya. (Ts)
0 Komen