ABANG MESI: Program Puskesmas Marga Jaya untuk Tingkatkan Pemahaman tentang Pentingnya Pemberian ASI
Bekasi Barat (Bintang Save) - Hasil analisa yang dilakukan semenjak tahun 2018 ditemukan bahwa ibu menyusui kurang termotivasi untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada anaknya dengan alasan bayi rewel, sang ibu bekerja, produksi ASI sedikit, dan lain sebagainya.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif. Saat seperti ini, minimnya dukungan dari anggota keluarga, masyarakat, serta lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh.
Motivasi dan pengetahuan Ibu merupakan hal yang sangat penting dalam proses memberikan ASI Eksklusif.
Kenyataan di lapangan ini membuat inovator prihatin akan masa depan anak-anak Indonesia, khususnya wilayah Marga Jaya. Karena anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif rentan terkena penyakit diare, infeksi saluran pernafasan atas, daya tahan tubuh yang rendah dan berisiko mengalami penurunan kecerdasan, kondisi gagal tumbuh atau stunting.
Tahun 2018, capaian ASI Eksklusif UPTD Puskesmas Marga Jaya adalah sebesar 15.12% atau jauh dibawah target Kementerian Kesehatan yaitu 80%.
Karena capaian yang rendah tersebut, UPTD Puskesmas Marga Jaya membuat suatu program inovasi yang diharapkan dapat mendongkrak angka capaian pemberian ASI Eksklusif yang rendah.
Aku Bangga Memberikan ASI Eksklusif (ABANG MESI) selama enam bulan adalah program inovasi yang berisikan kegiatan mengedukasi Ibu hamil, ibu menyusui, keluarga dan masyarakat agar termotivasi memberikan ASI dan mendukung pemberian ASI secara eksklusif kepada bayi selama enam bulan sejak bayi dilahirkan.
Selain edukasi, penyuluhan dan konseling tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif, UPTD Puskesmas Marga Jaya juga memberikan piagam penghargaan bagi Ibu bayi yang telah berhasil memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan sebagai bentuk apresiasi terhadap Ibu-ibu hebat yang telah berjuang mengASIhi secara eksklusif selama enam bulan.
ABANG MESI terlaksana berkat kerjasama dan bantuan semua pihak, di antaranya lintas program, Gizi, Promkes, Pembina Wilayah, seluruh staff UPTD Puskesmas Marga Jaya dan lintas sektor, yaitu Kelurahan Marga Jaya, Kader Posyandu wilayah Marga Jaya dan Bidan Praktek Mandiri yang berada di lingkungan wilayah UPTD Puskesmas Marga Jaya.
Bentuk kontribusi yang diberikan berupa support bingkisan hadiah untuk para Ibu yang telah berhasil memberikan ASI Eksklusif pada bayinya selama enam bulan.
Sponsor yang turut membantu semenjak tahun 2018 hingga saat ini semakin bertambah, selain Bidan Praktik Mandiri (BPM) di wilayah UPTD Puskesmas Marga Jaya. ABANG MESI juga di dukung oleh RS. Hermina Bekasi, DPC Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Kota Bekasi, PT Indofood, Frisian Flag, C-Geulis dan Mega Bekasi Hypermall.
Adapun tujuan ABANG MESI adalah meningkatkan capaian pemberian ASI Eksklusif di wilayah UPTD Puskesmas Marga Jaya dengan cara mengedukasi Ibu hamil, Ibu menyusul, keluarga dan masyarakat agar termotivasi memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan sehingga bayi lebih sehat. Ibu cepat pulih dan keluarga bahagia.
Pada saat program inovasi ini dibuat, belum ada inovasi serupa dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk meningkatkan capaian pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan.
Nilai tambah atau keunikan ABANG MESI, terletak pada perubahan pola pikir Ibu hamil dan masyarakat tentang pentingnya memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan. "Keunikan lainnya adalah pemberian reward berupa piagam penghargaan dan bingkisan hadiah atas perjuangan para Ibu menyusui dalam memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan," kata dr. Dedy Damhudi sebagai Kepala UPTD Puskesmas Marga Jaya.
Tambahnya, pada tahun 2023 ini Program Inovasi ABANG MESI dikembangkan menggunakan Aplikasi digital ABANG MESI memanfaatkan teknologi media sosial Instagram UPTD Puskesmas Marga Jaya.
Aplikasi ini merupakan pelayanan edukasi dan konseling mengenai ASI Eksklusif kepada masyarakat di lingkungan UPTD Puskesmas Marga Jaya.
"Aplikasi digital ABANG MESI memberikan informasi seputar pemberian ASI, mulai dari definisi ASI eksklusif, manfaat, kandungan ASI, posisi menyusui yang benar, cara pelekatan yang baik, cara memerah ASI sampai cara penyimpanan ASI. Layanan konsultasi ASI Eksklusif dilakukan oleh tenaga kesehatan yaitu Dokter, Bidan, Ahli Gizi dan Perawat, sehingga masyarakat diharapkan mendapatkan layanan konseling yang tepat, cepat dan sesuai kebutuhan," ungkapnya.
Diharapkan, layanan konsultasi ABANG MESI ini dapat lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif dan meningkatkan capaian keberhasilan ASI Eksklusif di wilayah UPTD Puskesmas Marga Jaya.
Program Inovasi ABANG MESI mula waktu 2018 ABANG MESI diawal dengan memberikan wa menyusui pada kalas ibu hamil dan apresiasi yang lulus ASI Eksklusif enam bulan. Penuntunan Panghang ABANG MES dilakukan minimai 2 sampai 10 Program Inovasi ABANG MESI yang meningkat setiap tahunnya, namun masa, panca pandemi ASI Eksklust menurun drastis dimungkinkan sama menyusui yang terdampak pandemi mengelam stres akibat situas pandemi yang berkejambuk hingga mengalami kualitas menyusui menurun.
Keberhasilan Program Inovasi ABANG MESI dapat dilihat dari meningkatnya capaian ASI 2018-2023 sampai dengan Jumlah 263% 4.4%, 10.85%, 13.49% dan 36.8%.
Kontribusi Terhadap Capaian $265 Program Inovasi ABANG MESI UPTD Puskesmas Warga Jaya sejalan dengan Tujuan Pembangunan Barkelanjutan) Sustainable Development Goals (SDG) persentase bayi usia kurang dari enam bulan wajib menkomsumsi ASI Eksklusif.
Implementasi ABANG MESI merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan capaian ASI ekslusif. "Namun, disaat Pandemi Covic-19 tahun 2020, meningkat sampai 10% pada tahun 2021, naik menjadi 18.49% akan tetapi ditahun 2023 sampai dengan bulan Juni. Program Inovasi ABANG MESI in meningkatkan untuk memberikan ASI secara Eksklusif," terang dr. Dedy.
Diharapkan, Program Inovasi ABANG MESI dapat diadaptasi oleh Puskesmas lain agar semakin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memberikan ASI secara ekslusif sebagai upaya mencegah terjadinya Stunting, sehingga capaian ASI eksklusif meningkat sesuai target.
Sumber daya yang digunakan untuk mendukung Program Inovasi ABANG MESI adalah SDM Manusia tenaga kesehatan yang ada dokter, perawat, bidan, penyuluh kesehatan dan ahli gizi. Untuk Sumber daya keuangan, ABANG MESI memakai dana dari sponsor berupa souvenir sebagai bingkisan.
Untuk peralatan dan material, program inovasi ABANG MESI memanfaatkan sarana dan prasarana di UPTD Puskesmas Marga Jaya maupun di lingkungan wilayah kelurahan Marga Jaya. Faktor kekuatan internal adalah dukungan tenaga kesehatan lintas program dan lintas profesi untuk meningkatkan keberhasilan capaian ASI eksklusit.
Peluang eksternal dalam mendukung program inovasi ABANG MESI adalah adanya bantuan dari lintas sektor, CSR dan Kader Posyandu untuk mendukung keberhasilan program inovasi ABANG MESI. (TS)
0 Komen