Politik "Saling Ngerti" PKS: Menanggapi Perbedaan Gerbong Koalisi pada Pilbup Bekasi dan Pilgub Jabar
Tambun Selatan, bintang-save.com - "Ini mah bukan sekalian sosialisasi Cagub-Cawagub Jabar, ya. Tapi Bupati-Wakil Bupati Bekasi. Awas salah. Soalnya kalau (Pilgub Jabar-red) Pak Nuryasin (anggota dewan dari PKS) sudah punya calonnya sendiri," kata Calon Bupati Bekasi Nomor Urut 2, BN Holik Qodratullah di hadapan ratusan relawan RT/RW se-Tambun Selatan, dalam acara deklarasi dukungan terhadap pasangan BN Holik-H. Faizal, di Lapangan MSP 25 RW. 9 Perum Mekarsari Tahap 1, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Minggu (13/10) lalu.
Dalam pertemuan tersebut, BN Holik merasa perlu menekankan perbedaan calon yang diusung partainya pada Pilkada tingkat Provinsi Jawa Barat. Maklum saja, pada Pilgub Jabar, partai pengusungnya yakni Gerindra, mencalonkan Dedy Mulyadi-Erwan Setiawan. Sedangkan PKS, yang merupakan partainya Faizal Hafan Farid justru mengusung nama Akhmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie.
Perbedaan calon di level Pilgub dan Pilbup ini, meski tak diakui secara langsung, cukup merepotkan para calon kepala daerah di tingkat II. Buktinya, bukan kali ini saja BN Holik harus mengkonfirmasi perbedaan dukungan calon di level provinsi dan kabupaten. Hal yang sama, pernah dilakukannya misal saat menghadiri maulid di kediaman Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Siti Qomariyah, pada Rabu (25/9).
Pasalnya, Hj. Siti Qomariyah atau karib disapa Sikom ini merupakan kader Partai Nasdem yang pada Pilgub Jabar mendukung Akhmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie bersama PKS dan PPP.
Terkait itu, Presiden PKS yang juga merupakan Calon Gubernur Jawa Barat, Akhmad Syaikhu membantah, bahwa perbedaan gerbong koalisi tersebut dapat memecah konsentrasi suaranya. "Masalah Pilkada adalah soal ketokohan, jadi tidak bisa dipaksakan. Oleh karena itu, partai politik boleh berbeda tapi saat di lapangan (sosialisasi/kampanye) kita bisa saling memahami dan mengerti," katanya singkat saat menghadiri Apel Akbar Siaga Pemenangan Pilkada di Kantor DPD PKS Kabupaten Bekasi, Minggu (27/10/2024) pagi.
Syaikhu enggan membahasnya lebih jauh. Sebab dirinya merasa bahwa hal itu bukan lah hambatan yang berarti. "Kami lebih fokus untuk terus melakukan persiapan, termasuk partai koalisi yang semakin masif dan solid bergerak. Mudah-mudahan bisa meningkatkan elektabilitas," ujarnya.
Setali tiga uang, Anggota DPRD terpilih Dapil III Fraksi PKS Nuryasin meyakini partai-partai yang tergabung dalam koalisi bersama PKS, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, dalam praktiknya bisa saling mengerti satu sama lain. "Di internal partai koalisi kami sepakat dan kompak, yakni apabila saat sosialisasi/kampanye ada partai lain, maka tidak akan mensosialisasikan Calon Gubernur masing-masing," terang Nuryasin.
Menurutnya, hal yang sama juga berlaku ketika kampanye Cagub dilakukan, maka partai-partai koalisi tidak akan mensosialisasikan Cabup yang diusung secara bersamaan.
"Selama ini kami tidak menemui kesulitan dalam mensosialisasikan pasangan Cabup dan Cagub dari PKS. Saya kira masyarakat sudah cerdas dan terdidik, yang penting bagaimana menyampaikannya saja. Jika disampaikan sambil ngopi santai (dengan pendekatan) secara persuasif, saya yakin masyarakat akan mengerti," tutupnya. (Ccp)
0 Komen