Tiang Tol Belah Sekolah, SDN Burangkeng 04 Tak Layak Belajar — Pemerintah dan Waskita Harus Segera Relokasi!
Setu, Bintang Save.com — Proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan (Japek 2 Selatan) yang melintasi Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, kini menimbulkan keresahan serius di dunia pendidikan. Salah satu dampak nyata terjadi di SDN Burangkeng 04, yang kini terganggu langsung oleh keberadaan tiang pancang beton yang berdiri tepat di halaman sekolah.
Saat dikunjungi pada Senin, 7 Juli 2025, suasana sekolah sangat tidak kondusif. Kebisingan dari aktivitas proyek dan lalu lalang kendaraan berat menyebabkan gangguan serius dalam proses belajar mengajar. Lebih parah lagi, dua tiang pancang beton telah berdiri kokoh di area sekolah — satu di sisi depan dan satu di bagian belakang — secara harfiah membelah lingkungan sekolah.
Tiang pancang beton dekat dengan atap SDN Burangkeng 04 Kecamatan Setu
Zainal Alpian, guru Pendidikan Agama Islam di sekolah tersebut, menyuarakan kondisi yang sangat memprihatinkan.
> “Anak-anak kini takut datang ke sekolah. Suasana belajar terganggu suara mesin berat, dan sekolah juga rawan pencurian karena jauh dari permukiman. Bangunan rusak, plafon runtuh, pagar minim. Sekolah ini sudah tidak layak,” ujarnya.
Zainal juga menegaskan, pihak sekolah tidak menolak pembangunan infrastruktur nasional. Namun, proyek strategis pusat ini seharusnya tidak mengorbankan hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang aman dan nyaman.
> “Kami mendukung pembangunan tol agar berjalan baik dan sempurna. Tapi relokasi SDN Burangkeng 04 harus segera dilakukan demi kelangsungan pendidikan anak-anak. Kami ingin proses belajar berlangsung dengan layak, tenang, dan indah,” tegasnya.
Pembangunan jalan tol ini merupakan bagian dari proyek Jakarta–Cikampek II Selatan (Japek 2 Selatan) yang menghubungkan Jalan Cimanggis–Cibitung hingga Cikampek. Proyek ini mencakup simpang susun Burangkeng dan underpass yang berada sangat dekat, bahkan di dalam area SDN Burangkeng 04.
Kontraktor utama: PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Operator jalan tol: PT Cibitung Cimanggis Tollways (CCT)
Pekerjaan meliputi pemasangan tiang pancang beton, pembangunan jembatan girder, underpass, dan infrastruktur jalan lainnya yang kini berdampak langsung pada sekolah.
Kondisi ini mencerminkan lemahnya koordinasi dan perencanaan proyek strategis nasional antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan kontraktor. Alih-alih membangun masa depan, pembangunan ini justru merusak hak dasar anak-anak untuk belajar.
Pemerintah Pusat, Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak bisa terus berdiam diri. Begitu pula PT Waskita Karya sebagai pelaksana proyek, tidak boleh abai terhadap dampak sosial dari proyeknya.
Desakan untuk Tindakan Nyata:
1. Segera relokasi SDN Burangkeng 04 ke lokasi yang aman dan layak.
2. Hentikan sementara pekerjaan konstruksi di area sekolah hingga solusi nyata diberikan.
3. Evaluasi ulang perencanaan proyek agar tidak mengorbankan fasilitas pendidikan lainnya.
4. Penuhi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari PT Waskita Karya dan CCT.
SDN Burangkeng 04 kini menjadi simbol bagaimana pembangunan infrastruktur yang gegabah dan minim pertimbangan sosial dapat mengorbankan hak anak-anak atas pendidikan. Jika pemerintah serius pada masa depan bangsa, maka relokasi sekolah ini tidak boleh lagi ditunda. (TS)
0 Komen