Gemarikan dan Inovasi “Siap Bukarkan” Dorong Penurunan Stunting di Kabupaten Bekasi
Cibitung, Bintang Save.com — Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Perikanan terus memperkuat upaya penurunan angka stunting dan peningkatan konsumsi ikan masyarakat melalui kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), yang digelar pada Rabu, 8 Oktober 2025, di Lapangan Masjid Al-Kautsar, Metland Tambun, Desa Cibuntu, Kecamatan Cibitung.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bekasi, Dra. Hj. Ani Gustini, M.M., yang hadir mewakili Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, S.H., serta diikuti oleh Sekretaris Dinas Perikanan, Yulia Legiana, S.Sos., M.Si., Camat Cibitung, Ancun Sunarto, S.E., M.M., unsur Forkopimcam Cibitung, Tim Penggerak PKK Kabupaten dan Kecamatan Cibitung, Coach PK1 PPSDM Regional Bandung, Drs. Suparjana, M.A., M.Pub. Administrasi, dan Kepala Bidang Penguatan Daya Saing Dinas Perikanan, Wahyudin, S.Pi., M.Si., selaku inisiator program “Siap Bukarkan.”

Turut hadir pula perwakilan dari PMI Kabupaten Bekasi, Lotte Grosir MM2100, dan Petron Lever sebagai mitra pendukung kegiatan.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bupati Bekasi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Gemarikan sekaligus peluncuran inovasi “Siap Bukarkan” (Sistem Aksi Percepatan Budaya Konsumsi Ikan).
Program ini, kata Ani, menjadi bagian dari aksi nyata pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Bekasi.

“Berdasarkan data, angka stunting di Kabupaten Bekasi turun dari 23,2 persen pada tahun 2023 menjadi 18,2 persen pada 2024, berkat kolaborasi lintas sektor dan dukungan masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi, lanjutnya, berkomitmen memperluas gerakan ini ke seluruh 23 kecamatan agar manfaatnya dirasakan secara merata dan berkelanjutan.
Kepala Bidang Penguatan Daya Saing Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, Wahyudin, S.Pi., M.Si., menjelaskan bahwa inovasi “Siap Bukarkan” (Strategi Intervensi Inklusif Aksi Peningkatan Konsumsi Ikan) lahir dari kondisi rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat yang baru mencapai 50,79 kilogram per kapita per tahun, masih di bawah rata-rata Provinsi Jawa Barat dan nasional.
Padahal, potensi produksi ikan di Kabupaten Bekasi mencapai nilai Rp99,75 miliar per tahun dengan 19 jenis ikan unggulan seperti lele, patin, dan bandeng.
“Melalui program ini, kami ingin mengubah kebiasaan masyarakat agar menjadikan makan ikan sebagai budaya sekaligus memperkuat ekonomi pelaku usaha perikanan,” ujarnya.
Program ini memberikan manfaat bagi masyarakat (meningkatkan gizi dan menurunkan stunting), pelaku usaha (pengembangan pasar dan nilai ekonomi), serta pemerintah daerah (penguatan kolaborasi lintas sektor dan capaian kinerja).
Wahyudin menegaskan bahwa “Siap Bukarkan” akan diperkuat melalui Peraturan Bupati Bekasi agar memiliki dasar hukum dan keberlanjutan jangka panjang.
Perwakilan BPSDM Kemendagri, Drs. Suparjana, M.A., M.Pub. Administrasi, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi “Siap Bukarkan” yang dinilai mampu mengubah budaya makan ikan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan berbasis perikanan.
“Program Gemarikan ini memiliki efek ekonomi yang luas, mulai dari pembudidaya, UMKM, hingga pedagang kecil. Karena itu, dukungan politik anggaran dari pemerintah daerah sangat penting agar program ini berkelanjutan dan masuk dalam RPJMD Kabupaten Bekasi,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Cibitung, Ancun Sunarto, S.E., M.M., menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program Gemarikan dan Siap Bukarkan.
Ia menilai kegiatan ini sangat relevan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan sekaligus memperkuat kesejahteraan pelaku usaha perikanan lokal.
“Kecamatan Cibitung memiliki enam desa dan satu kelurahan dengan jumlah penduduk lebih dari 233 ribu jiwa, serta potensi budidaya ikan yang besar. Kami siap menjadi contoh bagi kecamatan lain dalam menggerakkan masyarakat untuk gemar makan ikan,” ungkapnya.
Sinergi dan Harapan ke Depan
Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, Yulia Legiana, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan Gemarikan merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat.
Program ini juga melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Unilever Indonesia, dan Lotte Grosir MM2100 dalam edukasi gizi dan pelatihan pengolahan ikan bagi ibu hamil, menyusui, balita, remaja putri, dan calon pengantin.
“Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa budaya makan ikan kini semakin diterima sebagai bagian dari pola hidup sehat di Kabupaten Bekasi,” ujarnya.
Melalui kerja sama semua pihak, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan, menekan angka stunting, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (ADV)
0 Komen