Waduh! Demi Mengikuti Study Tour di SMPN 6 Tambun Utara, Orang Tua Siswa Rela Hutang Pinjam
Tambun Utara (Bintang Save) - Walaupun banyak dikeluhkan orang tua siswa tentang study tour namun pihak sekolah masih saja ngeyel mengadakan kegiatan tersebut.
Terlebih sudah adanya surat imbauan baik itu dari Dinas Pendidikan Pemprov, maupun Pemkab Bekasi. Namun study tour ditetap dilaksanakan oleh pihak sekolah.
Seperti yang terjadi di SMP Negeri 6 Tambun Utara (Tamara), kegiatan study tour dikeluhkan oleh orang tua siswa. Pasalnya, mereka merasa berat karena harus merogoh kocek sebesar Rp 900 ribu. Parahnya, siswa yang tidak ikut pun diharuskan membayar sebesar Rp400 ribu. Salah satu orang tua siswa bahkan mengaku sampai harus hutang pinjam supya anaknya dapat mengikuti kegiatan tersebut.
“Iya, bang bagi kami, uang Rp900 ribu itu besar sekali, dapat dari mana. Sementara pekerjaan kami hanya sebatas serabutan dan petani,” beber salah satu orang tua siswa kepada Bintang Save.
Jadi, lanjutnya, sebenarnya sudah dilarang anaknya untuk mengikuti kegiatan tersebut, namun dikarenakan tidak tega, mau tidak mau dia mencari pinjaman uang untuk anaknya agar ikut study tour.
Hal senada juga dikeluhkan orang tua siswa lainnya. Ia mengatakan, bahwa anaknya tidak ikut kegiatan study tour namun tetap harus membayar sejumlah uang.
“Ini, yang saya tidak mengerti bang, anak saya kan sudah saya larang untuk tidak mengikuti acara tersebut dikarenakan saya tidak punya uang sebanyak itu, namun anak saya diharuskan membayar sebanyak Rp400 ribu. Gimana coba itu bang? Sudah saya larang karena tidak ada uang, kok malah disuruh bayar,” jelasnya dengan keluh kesah bercampur kesal.
Lebih lanjut, dia mengatakan, mestinya pemerintah mengambil tindakan tegas untuk menegur pihak SMPN 6 Tambun Utara agar jangan memberatkan para orang tua siswa terhadap kegiatan ini.
“Kami atas nama orang tua siswa meminta kepada Dinas Pendidikan Kab Bekasi untuk menindak tegas Kepala Sekolah SMPN 6 Tamara yang telah melakukan study tour, sehingga dampaknya kami sebagai orang tua siswa yang merasa terbebani juga dirugikan dan semoga dikedepannya hal ini jangan sampai terulang kembali,” pungkasnya. (nj)
0 Komen